Solusi Mobil Pintar ala Telkomsel
A
A
A
Bukan hanya Google atau Qualcomm yang berinvestasi pada solusi mobil pintar (smart car). Operator telekomunikasi seperti Telkomsel pun menilai pasar yang belum tergarap ini memiliki potensi besar di masa depan.
BUKTINYA, operator yang memiliki 141 juta pelanggan itu baru saja meluncurkan solusi asisten mengemudi yang disebut T-Drive. Bentuk T-Drive tak berbeda dengan USB thumb drive. Di dalamnya sudah ada kartu SIM yang terhubung ke layanan data. Sedangkan perangkat tersebut dikoneksikan ke On-board diagnostics (OBD-II) di mobil.
T-Drive akan merekam informasi yang dihimpun dari OBD-II, untuk lantas mengolah dan menyampaikannya lewat aplikasi di smartphone. Transmisi data otomatis antara perangkat mekanik dan elektronik inilah yang biasa disebut dengan M2M (Machine to Machine). Sejak beberapa tahun lalu Telkomsel memang sangat fokus pada unit bisnis M2M.
Dan T-Drive adalah salah satu produk perdana perusahaan. Informasi apa saja yang bisa dihimpun? Menurut General Manager M2M Product Development Telkomsel Alfian Manullang, T-Drive mampu menghimpun berbagai informasi dari mobil untuk kemudian mengolahnya menjadi fitur yang beragam.
Misalnya saja mengetahui lokasi kendaraan saat berjalan dan parkir, mengevaluasi perilaku pengemudi, memberi notifikasi jadwal servis berkala, memberi informasi diagnosa mesin dan status baterai/aki, hingga membantu menghemat bahan bakar. ”Berbagai informasi tersebut akan diakses melalui username dan password baik di website ataupun aplikasi T-Drive yang telah diinstal di smartphone,” ungkap Alfian.
Saat ini aplikasi T-Drive sudah tersedia untuk platform Android maupun iOS. Informasi terkait performa berkendara dari seorang pengguna, misalnya, akan berguna untuk merubah cara berkendara yang berujung pada efisiensi bahan bakar. ”Fitur utama TDrive sendiri terbagi tiga, yakni keamanan, kenyamanan, dan penghematan,” jelas Alfian.
Terkait instalasi, ia juga menyebut bahwa T-Drive berkonsep plug and go. ”Dapat dipasang sendiri dan tidak akan merusak garansi mobil,” paparnya sembari menyebut bahwa perangkat tersebut dapat dipasang pada mobil lansiran tahun 2000 keatas. Menurut Alfian, pihaknya menargetkan T-Drive untuk menyasar dua segmen sekaligus. Yakni segmen pribadi dan komersial (fleet).
”Untuk sementara fokus utama kami memang segmen bisnis. Tapi, kami juga sedang menjajaki kerjasama dengan Agen Pemegang Merek (APM) untuk membundling T-Drive pada mobil baru,” paparnya.
Danang arradian
BUKTINYA, operator yang memiliki 141 juta pelanggan itu baru saja meluncurkan solusi asisten mengemudi yang disebut T-Drive. Bentuk T-Drive tak berbeda dengan USB thumb drive. Di dalamnya sudah ada kartu SIM yang terhubung ke layanan data. Sedangkan perangkat tersebut dikoneksikan ke On-board diagnostics (OBD-II) di mobil.
T-Drive akan merekam informasi yang dihimpun dari OBD-II, untuk lantas mengolah dan menyampaikannya lewat aplikasi di smartphone. Transmisi data otomatis antara perangkat mekanik dan elektronik inilah yang biasa disebut dengan M2M (Machine to Machine). Sejak beberapa tahun lalu Telkomsel memang sangat fokus pada unit bisnis M2M.
Dan T-Drive adalah salah satu produk perdana perusahaan. Informasi apa saja yang bisa dihimpun? Menurut General Manager M2M Product Development Telkomsel Alfian Manullang, T-Drive mampu menghimpun berbagai informasi dari mobil untuk kemudian mengolahnya menjadi fitur yang beragam.
Misalnya saja mengetahui lokasi kendaraan saat berjalan dan parkir, mengevaluasi perilaku pengemudi, memberi notifikasi jadwal servis berkala, memberi informasi diagnosa mesin dan status baterai/aki, hingga membantu menghemat bahan bakar. ”Berbagai informasi tersebut akan diakses melalui username dan password baik di website ataupun aplikasi T-Drive yang telah diinstal di smartphone,” ungkap Alfian.
Saat ini aplikasi T-Drive sudah tersedia untuk platform Android maupun iOS. Informasi terkait performa berkendara dari seorang pengguna, misalnya, akan berguna untuk merubah cara berkendara yang berujung pada efisiensi bahan bakar. ”Fitur utama TDrive sendiri terbagi tiga, yakni keamanan, kenyamanan, dan penghematan,” jelas Alfian.
Terkait instalasi, ia juga menyebut bahwa T-Drive berkonsep plug and go. ”Dapat dipasang sendiri dan tidak akan merusak garansi mobil,” paparnya sembari menyebut bahwa perangkat tersebut dapat dipasang pada mobil lansiran tahun 2000 keatas. Menurut Alfian, pihaknya menargetkan T-Drive untuk menyasar dua segmen sekaligus. Yakni segmen pribadi dan komersial (fleet).
”Untuk sementara fokus utama kami memang segmen bisnis. Tapi, kami juga sedang menjajaki kerjasama dengan Agen Pemegang Merek (APM) untuk membundling T-Drive pada mobil baru,” paparnya.
Danang arradian
(ftr)